HIDUP DALAM KUASA ALLAH DI AKHIR ZAMAN
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.”
(Yohanes 1:12)
Di dermaga, di tepi sungai besar yang biasa dilayari kapal, seorang anak kecil sedang mengail ikan dekat seorang bapak tua yang tidak dikenalnya yang juga sedang mengail di sana. Mata kail mereka telah dilemparkan ke dalam sungai namun ikan tak kunjung datang untuk menyentuh umpan di kailnya.
Sambil melihat kapal yang hilir mudik di sungai itu anak kecil itu terperanjat melihat kapal yang tampak dikejauhan sana. Anak itu melepaskan bajunya sambil melambai-lambaikannya kearah kapal itu. Orang tua yang disebelahnya itu heran dan berpikir, “Mungkin anak tersebut sudah tidak waras lagi. Apakah mungkin kapal tersebut mau mendekati anak tersebut? Itu tak mungkin.” Tak lama kemudian kapal tersebut menuju pada tempat anak itu mengail. Orang tua itu heran, apa yang akan terjadi? Kapal itu memang menjemput anak itu. Anak itu berkata kepada orang tua itu,” Tahukah anda bahwa nakhoda kapal itu adalah bapakku.”
Lambaian tangan minta tolong kepada-Nya memiliki kuasa dan teriakan minta tolong kepada-Nya hanya akan dikabulkan oleh sebab kita dikenal oleh Allah sebagai anak-anak-Nya yang kekasih.
Sejak awal Allah merancangkan hal-hal yang dahsyat dan penuh kuasa bagi hidup manusia. Namun kenyataannya, banyak orang gagal meraih kuasa Allah yang disediakan baginya. Allah mau kita hidup diakhir zaman ini, hidup dahsyat dan penuh kuasa. Hidup Kristen bukanlah hidup biasa-biasa saja, karena Tuhan Yesus berkata “Apa yang aku kerjakan dapat juga kamu kerjakan bahkan yang lebih besar”.
Jadi kuasa Allah yang dahsyat itu bukanlah hasil dari mimpi, tetapi Kuasa Allah diberikan kepada kita berhubungan dengan status kita sebagai anak-anak Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar