Kata-kata Motivasi Sembilan Puluh persen dari semua orang yang gagal sebenarnya tidak kalah...mereka hanya menyerah
- Paul J Meyer -

Sungguh Nyata

PENGAKUAN IMAN RASULI
1. Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan
bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya Yang Tunggal, Tuhan Kita.
3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4. Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut.
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
6. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan Orang Kudus
10. Pengampunan Dosa.
11. Kebangkitan Tubuh.
12. dan Hidup Yang Kekal.
AMIN.

Kamis, 03 Juni 2010

Kuasa Di Balik Pujian (Mazmur 22:4)

Mazmur 22:4,   Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.

Belum semua orang kristen memahami kuasa di balik  pujian dan penyembahan. Padahal ayat di atas telah menga-takan bahwa Tuhan duduk bersemayam di atas puji-pujian umat-Nya. Mereka beranggapan bahwa pujian kepada Tuhan itu tak ubahnya seperti orang menyanyikan lagu-lagu sekuler pada umumnya. Padahal menyanyikan pujian kepada Tuhan sangat berbeda dengan menyanyikan nyanyian biasa. Karena nyanyian biasa paling-paling hanya bisa “menembus” kebutuhan jiwani (beberapa lagu-lagu sekuler bisa sebatas mendatangkan perasaan senang). Sementara pujian kepada Allah akan mampu membawa kita kepada dimensi yang lain itulah dimensi roh.
Kehidupan manusia tidak hanya bisa “terpuaskan” dengan pemenuhan kebutuhan fisik dan jiwani saja. Manusia juga membutuhkan pemenuhan kebutuhan rohani.
Ketika umat Tuhan memuji Dia lewat pujian penyembahan, firman Tuhan berkata bahwa pada saat yang sama Tuhan akan bertahta di atas pujian penyembahan umat-Nya. Kehadiran Tuhan itu pasti membawa suatu dampak yang luar biasa. Coba kembali renungkan peristiwa sekitar  2000  tahun  yang  silam saat  dimana Tuhan Yesus berada dimanapun selalu ditandai dengan penyataan mujizat dan berbagai perbuatan-perbuatan ajaib Allah yang mentakjubkan.
Banyak orang sakit dan cacat (buta,  kusta, timpang sejak lahir, kerasukan setan, dan lain sebagainya) mengalami kesembuhan dan mujizat pemulihan di saat berjumpa dengan Tuhan Yesus. Sayangnya masih ada sebagian orang kristen yang beranggapan bahwa ini semua peristiwa “masa lampau”. Padahal perjumpaan dengan Tuhan masih bisa dialami di zaman ini. Dan salah satunya adalah lewat pujian dan penyembahan.
Ketika umat Tuhan menyembah Dia maka ada kuasa Allah yang dilepaskan dari Sorga. Beberapa di antaranya adalah:
1. Kuasa Gelap Dilumpuhkan
Mazmur 149:6-9, Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka, untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa,  untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi, untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!
Di saat umat Allah memuji dan menyembah Allah dengan benar, firman Tuhan berkata bahwa pada saat yang sama pula kita sedang membelenggu dan melum-puhkan kuasa-kuasa kegelapan. Suku-suku bangsa yang dimaksud dalam ayat di atas bu-kanlah manusia biasa. Tetapi mereka adalah penghulu kerajaan kegelapan, itulah Iblis dan pesuruh-pesuruhnya. Karena untuk menghadapi mereka tidak dibutuhkan senja-ta-senjata secara fisik tetapi kuasa Allah.
2 Korintus 10:4, Karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperleng-
kapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
Dan salah satunya adalah lewat pujian dan penyembahan. Ketika umat Allah memuji dan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran, maka benteng-benteng musuh-musuh rohani di runtuhkan.
1 Samuel 16:23, Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan me-mainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.
Setiap kali Daud memainkan kecapinya dalam pujian dan penyembahan, maka roh jahat yang “biasa” menguasai Saul dihalau keluar dari padanya. Hal yang serupa pernah dialami oleh seorang anak Tuhan yang di saat memuji dan menyembah Allah dengan perma-inan gitarnya yang tidak terlalu profesional, namun tujuh orang pemuda dibebaskan dari  kuasa gelap yang mencengkeram  hidupnya.
Bisa dibayangkan bagaimana indahnya kehidupan (pribadi maupun keluarga) apabila kita hidup dalam suasana pujian dan penyembahan setiap hari. Yang pasti area kita akan “steril” dari pengaruh kuasa kegelapan.

2. Menerima Inspirasi Allah
2 Raja-Raja 3:15-19, Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.” Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia.  Kemudian berkatalah ia: “Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit, sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itu pun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu. Kamu akan memusnahkan segala kota yang berkubu dan segala kota pilihan; kamu akan menumbangkan segala
pohon yang baik; kamu akan menutup segala mata air dan kamu akan merusakkan segala ladang yang baik dengan batu-batu.”
Di tengah-tengah menghadapi situasi kekurangan air dan kepungan musuh-musuh yang hebat, Yosafat meminta sekutunya raja Israel untuk mencari nabi Tuhan. Ketika mereka berjumpa dengan Elisa, nabi Tuhan pada waktu itu, mereka diperintahkan untuk mencari pemaian kecapi. Tujuannya? Untuk mempersembahkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Dan heran, ketika pemain keca-pi ini memainkan musik pujian dan penyem-bahan kepada Tuhan, inpirasi turun ke atas nabi Tuhan. Lewat inspirasi yang turun ini, mereka mendapat pentunjuk dalam mengatasi situasi sukar yang sedang mereka hadapi.
2 Raja-Raja 3:18, Dan itu pun adalah per-kara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu.
Bagi Tuhan tidak ada satupun perkara sukar yang tidak bisa dipecahkannya dengan mudah. Semua perkara mudah bagi Allah. Betapa indahnya hidup yang mengandalkan kemampu-an Allah yang ekstra ordinari ini. Karena itu jadikan peujian dan penyembahan sebagai gaya hidup sehari-hari. Orang yang hidup dengan gaya hidup seperti ini tidak akan kekurangan hikmat Allah dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah hikmat Allah turun atas Salomo sete-lah ia mempersembahkan korban bakaran kepada-Nya 1 Raj. 3:4-5, 12.
Pujian dan penyembahan adalah sebuah persembahan yang sangat memperkenankan hati Tuhan. Ketika umat Tuhan mempersem-bahkan pujian dan penyembahan, maka hikmat Allah akan turun dengan limpahnya atas kita.

3. Allah Berperang Ganti Kita
2 Tawarikh 20:21-22, Setelah ia berunding dengan rakyat, ia mengangkat orang-orang yang akan menyanyi nyanyian untuk TUHAN dan memuji TUHAN dalam pakaian kudus yang semarak pada waktu me-
reka keluar di muka orang-orang bersenjata, sambil berkata: "Nyanyikanlah nyanyian syukur bagi TUHAN, bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!" Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat TUHANlah penghadangan terhadap bani Amon dan Moab, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.
Dua ayat di atas jelas mengatakan ketika umat Tuhan menaikkan pujian dan penyem-bahan maka Tuhan mengadakan pengha-dangan terhadap musuh-musuh umat-Nya. Dengan kata lain, ketika memuji dan menyembah Allah, maka Ia siap berperang ganti kita. Cara Tuhan berperang jelas berbe-da dengan cara kita. Cara Tuhan berperang itu begitu efektif dan meraih hasil yang besar. Musuh-musuh yang ditakuti oleh Yosafat dan raja Israel dikalahkan dengan mudah tanpa keterlibatan Yosafat dan “seku-tunya”. Mengapa Tuhan senang kita mena-ikkan pujian dan penyembahan dikala kita sedang menghadapi situasi yang sulit?. Jawabannya sederhana, supaya kita tidak terjebak dengan persungutan 1 Kor. 10:10 atau perkataan-perkataan negatif lainnya.
Ayub 34:36, Ah, kiranya Ayub diuji terus-menerus, karena ia menjawab seperti orang-orang jahat!.
Lamanya ujian yang dihadapi oleh Ayub amat ditentukan oleh sikap dan perkataan-nya. Tidak disangkali tidaklah mudah menghadapi situasi sukar yang dialami oleh Ayub (bayangkan dalam satu hari, ia bukan hanya kehilangan harta bendanya, tetapi juga disertai kematian sepuluh anak kesa-yangannya, masih ditambah lagi penyakit kulit yang ia alami secara mendadak, ditinggalkan oleh istrinya, semua dalam waktu yang hampir bersamaan. Namun per-hatikan selama ia belum bersikap dan berkata dengan benar, maka ia belum lulus dalam ujiannya. Berarti, ia masih akan terus “Berputar-putar” dalam ujian sama yang amat ia tidak sukai. Kenali prinsip ini, supaya di saat berhadapan dengan ujian atau berbagai kesukaran lainnya, kita tidak bersikap dan berkata yang kontraproduk-tif. Firman Tuhan mengajarkan naikkan pujian dan penyembahan di tengah-tengah situasi sulit apapun. Hasilnya justru akan membuat kita terkagum-kagum.

4. Menarik Jiwa-Jiwa Datang Kepada Dia
Mazmur 40:4, Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada TUHAN.
Satu lagi dampak dasyat dari pujian dan penyembahan yang tidak kalah pentingnya, ketika kita memiliki gaya hidup memuji dan menyembah Allah, maka kuasa Tuhan akan nyata dalam menarik orang datang kepada-Nya lewat kehidupan kita Yoh. 12:32 (Dan Aku, apabila Aku ditinggi-kan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku). Tidak satupun orang bisa datang dekat kepada Bapa jika bukan Roh Allah yang menariknya. Jangan pernah mencoba “menobatkan”/mengubah orang dengan kekuatan manusia kita. Perubahan hanya bisa dikerjakan oleh Tuhan. Kuasa Allah akan menarik orang datang kepada-Nya melalui kehidupan yang memberikan pujian dan penyembahan kepada Tuhan. Ini berarti orang yang hidup dalam pujian dan penyembahan akan berbuah-buah secara rohani.

DUA MACAM NYANYIAN (Why. 15:3)
Alkitab berkata ada dua macam nyanyian sehubungan dengan persoalan yang dihadapi dalam hidup sehari-hari.
1. Nyanyian Musa
Inilah nyanyian sukacita karena telah mengalami kemenangan atas segala persoalan yang dihadapi selama ini.
Ketika umat Israel “berhasil” keluar dari segala kesukaran Mesir, mereka menyanyi dan menari karena sukacita Kel. 15:1. Inilah nyanyian baru yang Tuhan berikan kepada setiap umat-Nya yang keluar sebagai pemenang!
2. Nyanyian Anak Domba
Inilah nyanyian di tengah-tengah menghadapi ujian, pen-cobaan  dan kesukaran dalam hidup. Meskipun belum meli-hat “jalan keluar” tetapi tetap bisa bersyukur karena iman!

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger