Kata-kata Motivasi Sembilan Puluh persen dari semua orang yang gagal sebenarnya tidak kalah...mereka hanya menyerah
- Paul J Meyer -

Sungguh Nyata

PENGAKUAN IMAN RASULI
1. Aku percaya kepada Allah Bapa yang Mahakuasa, khalik langit dan
bumi.
2. Dan kepada Yesus Kristus AnakNya Yang Tunggal, Tuhan Kita.
3. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
4. Yang menderita sengsara dibawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan mati dan dikuburkan turun ke dalam kerajaan maut.
5. Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati.
6. Naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa.
7. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup
dan yang mati.
8. Aku percaya kepada Roh Kudus.
9. Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan Orang Kudus
10. Pengampunan Dosa.
11. Kebangkitan Tubuh.
12. dan Hidup Yang Kekal.
AMIN.

Kamis, 03 Juni 2010

"Kasihilah musuhmu"
(1Raj 21:17-29: Mat 5:43-48)
.
"Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang
di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik
dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila
kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut
cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada
saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Tuhan pun berbuat demikian? Karena itu
haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
(Mat 5:43-48), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan
sederhana sebagai berikut:
· Berbagai perbedaan pendapat, pikiran, cita-cita, harapan, visi-misi, SARA,
dst. sering menimbulkan kebencian, permusuhan dan balas dendam, sebagaimana
banyak terjadi pada akhir-akhir ini, antara lain kasus Monas, 1 Juni 2008
(FPI) yang diikuti oleh ancaman balas dendam dari anggota kelompok yang telah
tersakiti. Tenaga, perhatian dan dana akhirnya tercurah untuk mendamaikan,
dengan kata lain kiranya terjadi pemborosan tenaga, perhatian dan dana dalam
aneka bentuk kebencian, permusuhan dan balas dendam. Maka marilah kita hayati
dan sebarluaskan sabda Yesus hari ini: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu". Musuh atau yang menganiaya kita dapat berupa
manusia, suasana, tugas pekerjaan, makanan dan minuman maupun harta benda,
artinya siapa atau apa saja yang 'kurang berkenan di hati kita' atau tidak
sesuai dengan selera pribadi kita. Kasihilah berarti kerjakanlah, makan dan
minumlah, dst.. Secara khusus saya angkat di sini masalah 'makanan dan
minuman': hendaknya makan dan minum tidak mengikuti selera pribadi melainkan
sesuai dengan norma kesehatan 'empat sehat lima sempurna' jangan mengikuti
norma enak dan tidak enak, melainkan sehat atau tidak sehat, dan tentu saja
pilihlah yang membuat kita sehat. Enak dan tidak enak atau nikmat dan tidak
nikmat dalam hal makan dan minum hanya sekejap saja di lidah/mulut, maka
meskipun tidak enak dan tidak nikmat tetapi sehat hendaknya 'disantap' saja,
kalau perlu langsung ditelan dan tak usah dikunyah; ingatlah Tuhan telah
menganugerahkan 'mesin giling' luar biasa dalam usus kita. Perihal berdoa bagi
yang menganiaya kiranya lebih terarah pada sesama manusia, maka jika ada rekan
atau sesama yang kurang berkenan di hati atau bahkan menyakiti kita, dan dengan
demikian kita malas atau enggan bertemu dengannya, marilah kita doakan, sebagai
Yesus berdoa bagi mereka yang menyalibkanNya ketika Ia tergantung di kayu
salib: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat."(Luk 23:34)

· "Sudahkah kaulihat, bahwa Ahab merendahkan diri di hadapan-Ku? Oleh karena
ia telah merendahkan diri di hadapan-Ku, maka Aku tidak akan mendatangkan
malapetaka dalam zamannya; barulah dalam zaman anaknya Aku akan mendatangkan
malapetaka atas keluarganya."(1Raj 21:29), demikian firman Tuhan kepada Elia.
Merendahkan diri di hadapan Tuhan berarti menempatkan diri sebagai ciptaanNya
dan sepenuhnya mengandal kan atau mempersembahkan diri kepadaNya dengan rendah
hati. Aneka macam bentuk malapetaka di dunia ini kiranya terjadi karena
kesombongan manusia, yang disertai dengan keserakahan dan kebohongan. Maka jika
kita mendambakan atau mengharapkan tiada malapetaka, marilah kita saling rendah
hati satu sama lain dan sepenuhnya mempersembahkan diri kepada Tuhan. Rendah
hati kiranya juga merupakan buah dan jiwa dari sikap 'mengasihi musuh maupun
berdoa bagi yang menganiaya' kita Rendah hati juga berarti senantiasa siap
sedia hati rela berkorban serta berjiwa besar untuk 'dikasihi'
(dipuji,.ditegor, dikritik, dinasihati, dilecehkan, diperintah, di.dst). Dengan
demikian hendaknya aneka macam bentuk perlakuan orang lain terhadap kita,
termasuk yang menyakiti, menganiaya dan memusuhi kita hendaknya dihayati
sebagai bentuk kasih orang lain terhadap kita dan kepada mereka kita ucapkan
'terima kasih'. Ingat dan sadari bahwa untuk 'menyakiti atau menganiaya' kita
dalam bentuk apapun kiranya orang yang bersangkutan telah mempersiapkan diri
begitu lama, artinya begitu lama mencurahkan perhatian kepada kita, yang
berarti mengasihi dan memperhatikan kita. Sikap 'berterima kasih' terhadap
aneka macam sapaan, sentuhan, perlakuan orang lain terhadap kita hemat saya
juga merupakan salah satu perwujudan atau pengahayatan perintah Yesus
:"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu"

"Kasihanilah aku, ya Tuhan, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku
menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan
tahirkanlah aku dari dosaku! Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku,"(Mzm
51:3-5a)

Tidak ada komentar:

Powered By Blogger